Seminar Akademik UT Tarakan: Mantapkan Sinergi Triple Helix untuk Pembangunan Daerah

 

Universitas Terbuka sebagai pelopor Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh masih menjadi pilihan masyarakat Kalimantan Utara untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Hal ini sejalan dengan misi dari pemerintah, yakni UT harus bisa melayani perkuliahan bagi masyarakat Indonesia baik di perkotaan maupun daerah pelosok, guna meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi Kalimantan Utara yang masih pada angka 25,23%.

“Salah satu tugas paling berat UT adalah harus bisa menjangkau di wilayah yang tidak terjangkau oleh perguruan tinggi negeri lain. UT juga diberi tugas untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik/guru yang tidak bisa kuliah di universitas konvensional, karena tidak bisa meninggalkan tugasnya.” Hal itu disampaikan Direktur UT Tarakan Rahmaddian S.E, M.M. dalam sambutannya pada Seminar Akademik di Kayan Hall Hotel Tarakan Plaza, Sabtu (16/7/2022).

Acara Seminar Akademik ini merupakan rangkaian kegiatan wisuda daerah yang akan digelar UT Tarakan. Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Rektor UT Bidang Umum dan Keuangan Prof. Ali Muktiyanto S.E, M.Si., dan Walikota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes. yang membuka acara.

Pada sambutannya, Walikota Tarakan menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan seminar akademik UT Tarakan yang merupakan sarana penguatan sinergi triple helix antara akademisi, industri, dan pemerintah daerah selaku pembuat kebijakan.

Seminar Akademik bertajuk “Penguatan Kapasitas SDM sebagai Esensi Pembangunan Daerah” yang dihadiri oleh mahasiswa UT Tarakan ini menghadirkan Devi Roza Kausar, Ph.D., Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, dan Ahmad Syamsir Arief, M.Si. yang merupakan Ketua Umum HIPMI Kaltara sebagai pembicara seminar.

Pada paparannya, peserta seminar banyak diberikan pandangan dan praktik baik dalam pembangunan pariwisata perbatasan atau Cross Border Tourism. Pengembangan pariwisata diyakini sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian daerah, serta trend kemampuan (skills) yang dibutuhkan dalam percepatan pembangunan daerah ke depan.